Pemerintah Prediksi Deflasi Terjadi hingga Mei 2011

Serang – Cukup tingginya capaian deflasi di bulan Maret 2011 membuat pemerintah percaya diri. Turunnya harga pangan di dalam negeri saat ini diyakini pemerintah akan membuat deflasi bertahan sampai Mei 2011.”Dari Maret sampai Mei akan deflasi terutama karena pangan yang turun harganya. Seperti cabai keriting, termasuk terigu sampai harga gas yang turun di Maret. Sementara itu, harga beras paling tinggi penurunannya dibanding Februari,” tutur Menko Perekonomian Hatta Rajasa usai meresmikan perluasan pabrik keramik milik PT Arwana Citra Mulia Tbk di Serang, Banten, Jumat (1/4).Keyakinan pemerin-tah menurut Hatta juga tak terlepas dari prediksi peningkatan dari sisi produksi pangan. “Panen akan terjadi sampai April-Mei. Kita biasanya paceklik dari akhir tahun sampai Januari,” ujarnya.Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin melansir terjadi deflasi pada Maret sebesar 0,32 persen. Dengan capaian tersebut, laju inflasi tahun kalender (Januari-Maret 2011) tercatat menjadi sebesar 0,70 persen dan laju inflasi year on year (Maret 2011 terhadapMaret 2010) sebesar 6,65 persen.

Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya harga bahan makanan sebesar 1,94 persen. Sementara itu, inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, kelompok sandang 0,38 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,17 persen, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,08 persen.”Deflasi yang terjadi ini yang tertinggi sejak empat tahun terakhir. Deflasi tinggi dulu terjadi di April 2009 sebesar 0,31 persen. Ini terjadi karena kita sudah mengalami peningkatan harga-harga yang tinggi di bulan-bulan sebelumnya,” ungkap Rusman di kantornya, Jakarta, Jumat.Rusman menyebutkan beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Maret 2011 antara lain cabai merah, beras, cabai rawit, bawang merah, daging ayam ras, cabai hijau, tomat sayur, gula pasir, dan tarif angkutan udara.

faisal rachman

Print Friendly, PDF & Email
line