‘Tanpa Iklan Sekalipun Rokok Sudah Pasti Laku’
Tulus mengatakan peringatan kesehatan berupa tulisan yang berukuran kecil dan iklan besar-besaran akan membuat konsumen menjadi bingung. Menurutnya, kalau memang berbahaya mengapa harus diiklankan.Ketika diiklankan, orang akan didorong untuk membeli padahal rokok diketahui sebagai zat berbahaya yang bisa meracuni tubuh. Tindakan pemerintah dinilai tidak jelas, di satu sisi ada peringatan kesehatan yang artinya masyarakat diminta untuk mengurangi konsumsi atau bahkan meninggalkan rokok, tapi di sisi lain ada iklan yang sangat gencar.Walaupun iklan tidak menunjukkan bentuk atau gambar rokok, tetapi Tulus menganggap itu menjadi legalisasi yang sah atau dianggap seperti produk yang menyehatkan.”Seharusnya di seluruh dunia rokok itu tidak ada iklannya, karena tanpa iklan pun itu sudah pasti laku. Nah, keberadaan iklan ini menjadi merancuan terhadap pilihan konsumen untuk merokok atau tidak merokok,” ujar Tulus.Tulus menuturkan, konsumsi tembakau akan menurun jika regulasinya komprehensif dan cukai bisa dinaikkan. “Cukai itu kan sebenarnya diberikan pada barang yang ‘berdosa’ dalam artian beracun. Nah, di kita cukainya malah paling murah di dunia. Jadi masyarakat masih bisa membeli dengan gampang dan dibeli dengan harga murah,” tutur Tulus.
By. Merry Wahyuningsih