Pabrik Rokok Harusnya Obati Kanker, Bukan Beri Beasiswa
Dalam hal ini, industri rokok lebih terkait langsung dengan masalah kesehatan. Berbagai penelitian membuktikan bahwa rokok bisa meningkatkan risiko kanker, sehingga lebih relevan jika perusahaan tersebut mewujudkan tanggung jawab sosialnya dalam bentuk bantuan biaya pengobatan.”Kalau memang niatnya tulus, harusnya bantu pasien-pasien kanker itu yang di RS Dharmais misalnya. Lagipula beasiswa maupun biaya untuk kegiatan seni-budaya tidak harus dari rokok juga, banyak industri lain yang uangnya banyak,” kata Zeby.Namun Zeby tidak tertarik dengan wacana untuk melarang industri rokok memberikan beasiswa, karena niat baik harus tetap dihargai meski mungkin ada motivasi tertentu di belakangnya. Ia lebih tertarik untuk menyadarkan masyarakat melalui kampanye-kampanye, lalu membiarkan masyarakat menentukan pilihannya sendiri.
By. AN Uyung Pramudiarja