Over Produksi, Harga Tembakau Terjun Bebas

KLATEN, suaramerdeka.com – Peningkatan luas tanam tembakau hingga dua kali lipat pada musim tanam 2012 ini, diduga menjadi penyebab over produksi. Melimpahnya hasil panen pamembuat harga tembakau terpuruk.

Pada Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah tentang Pola Tanam Tembakau tahun 2012, untuk wilayah Klaten terbagi menjadi tiga jenis ladang tembakau, yakni tembakau jenis rajangan, tembakau asapan dan tembakau Vorstenland.

Namun data di Dinas Pertanian Klaten menunjukkan bahwa SE telah diabaikan. Dalam SE Gubernur, luas tanam tembakau rajangan ditentukan 875 hektare, namun realisasinya mencapai 1.402 hektare. Sedangkan jenis tembakau asapan ditargetkan seluas 500 hektare, namun realisasinya mencapai 942 hektare.

“Anjloknya harga tembakau di Klaten diduga karena stoknya yang sangat melimpah, sehingga pengepul bisa menurunkan harga,” kata Kabid Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Pertanian Klaten, Wiwied Puji Astuti, Senin (8/10).

Wiwied mencontohkan kondisi tahun 2011 silam, saat produksi tembakau di Klaten sangat sedikit, maka harganya sangat tinggi. Sangat berbeda dengan kondisi tahun 2012, produksi sangat banyak sehingga harga jatuh meskipun kualitas tembakaunya sangat baik.

Sebenarnya, Dinas Pertanian sudah melakukan sosialisai tentang SE tersebut kepada petani supaya tidak berlebihan menanam tembakau. Namun tampaknya, SE tersebut tidak ditanggapi sehingga mereka menanam dalam jumlah besar. Padahal kualitas tembakau rajangan tahun ini sangat bagus, karena tidak ada hama dan hujan.

( Merawati Sunantri / CN33 / JBSM )

Print Friendly, PDF & Email
line