Perokok Rentan Terserang Kanker Rongga Mulut
Faktor lain yang tak boleh diabaikan, adalah kebiasaan melakukan seks oral. Hasil penelitian Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) di Lyon, Prancis menemukan bukti adanya hubungan antara seks oral dengan penularan infeksi virus yang memicu tumbuhnya tumor, atau kanker di rongga mulut.”Pada tahap awal memangtidak menimbulkan rasa sakit atau perih. Setelah beberapa lama mengalami penebalan dengan permukaan yang licin. Kebanyakan pengidap kanker rongga mulut menganggapnya sebagai sariawan biasa. Padahal 6-10% dari kelainan ini akan menjadi kanker rongga mulut,” tambahnya.Tanda-tanda lain, adalah bercak merah (eritoplakia). Sama seperti leukoplakia, eritoplakia ini bentuknya seperti sariawan yang tak kunjung sembuh. Bila mengalami pembesaran, bercak akan berubah seperti kembang kol atau bunga kaktus. Bagian tengahnya rapuh dan berbau. 90% dari eritoplakia akan menjadi kanker rongga mulut.Kanker rongga mulut dapat menyebar secara lokal dan merusak jaringan di sekitarnya jika tidak ditangani secara tepat dan cepat. Ancaman yang lebih serius terjadi jika sel kanker menyebar hingga ke kelenjar getah bening di bawah dagu atau leher samping atas. Penyebaran bisa jadi lebih meluas melalui pembuluh darah hingga ke paru-paru atau tempat-tempat lainnya.Sejauh ini kanker rongga mulut diatasi dengan operasi pengangkatan jaringan yang terkena kanker. Bila dirasa perlu pasien juga akan diterapi dengan penyinaran atau radioterapi. Kemoterapi biasanya hanya dilakukan kepada pasien yang mengalami kekambuhan atau kondisinya sudah tidak bisa dioperasi.
Segera Periksa Ke Dokter
Karena, pada awalnya tanda-tanda kanker rongga mulut ini, tidak menimbulkan rasa sakit. Sehingga, kebanyakan pasien baru memeriksakan diri ketika kanker rongga mulut yang mereka idap sudah berstatus stadium lanjut. Penderita umumnya datang dengan keluhan berupa benjolan, tukak atau borok pada bagian-bagian mulut, dan benjolan di leher. Pada stadium lanjut ini penderita sudah mulai menderita rasa nyeri.”Hampir 50% kanker rongga mulut ini, umumnya menyerang lidah dan dasar mulut. 50% lainnya menyerang pipi bagian dalam dan gusi. Ada pula yang mengidapnya di bagian langit-langit dan bibir bagian dalam,” jelas Walta.Kalau sudah begini, baru pasien biasanya memeriksakan diri ke dokter. Padahal, jika sudah memasuki stadium lanjut pengobatan melalui operasi menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Bentuk rongga mulut dan organ mulut yang kecil turut mempersulit proses operasi pengangkatan kanker. Bayangkan jika bagian yang terkena kanker adalah lidah. Seluruh lidah harus diangkat jika kanker sudah menjalar melewati garis tengah lidah. Apa masih berani sepelekan penyakit? (ahm)