Tembakau Lokal dan Industri Kretek Butuh SNI

Tembakau Lokal dan Industri Kretek Butuh SNI

By. N/A

Akan ada upaya kuat baik dari pemimpin pasar rokok maupun kelompok antitembakau untuk menstandardisasikan produk rokok dengan alasan kesehatan.BERBICARA tentang rokok memang masih penuh perdebatan dan kontroversial. Berbicara rokok banyak menyangkut soal pengaturan tembakau yang dilematis. Sebab, banyak aspek mulai menyangkut hak kesehatan masyarakat, hak penghidupan atau mencari pekerjaan, hingga pendapatan atau penerimaan negara lewat cukai rokok dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.Apalagi cukai rokok merupakan pendapatan negara terbesar keempat setelah pajak pertambahan nilai, pajak penghasilan badan, serta p.u.ik penghasilan minyak dan gas. Industri rokok ini juga menyerap tenaga kerja yang mkup besar. Target penerimaan negara dari cukai tembakau sebesar Rp59,3 triliun pada APBN P menjadi Rp62.7 triliun pada APBN-P -“II Tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan cukai sebesar RpTJ,44 triliun.

 Peneliti Institute for Global [u Salamuddin Daeng menjelaskan, industri tembakau dan rokok merupakan salah satu di antara industri nasional yang term dari hulu sampai ke hilir. “Industri tembakau menambang besar pada pem erapan tenaga kerja, baik di sektor pertanian, industri, dan perdagangan, dibandingkan dengan industri lain seperti pertambangan yang hanya bei orientasi ekspor raw material atau industri otomotif yang hanya merupakan industri rakitan pada ringkat akhir,” uiarm.i dalam diskusi terbatas redaksi Juma) Nasional akhir pekan lalu, di JakartaDia mengungkapkan, industri tembakau dan hulu sampai ke hilir mempeki sedikitnya LO juta tenaga kerja langsung, berdasarkan data Badan Buruh Internasional (Internasional Labur Organization -DLC)) pada 2010. Jika pedagang rokok di pinggir jalan ikut dihitunt;. k.ila dia, jumlahnya tentu jauh di atas 10 juta orang.Tak kurang dari pemerintah pun, dalam hal ini kementerian Perindustrian, mengakui bahwa industri rokok dan tembakau menjadi andalan. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian perindustrian Benny Wahyudi mengatakan, saal ini Industri rokok menjadi salah satu pru irn.is utama pengembangan industri nasional. Pihaknya memproyeksikan produksi rokok hingga 265 miliar batang pada 201 5.

Nah, berbicara industri rokok dan tembakau Indonesia tak lain dan tak bukan adalah membicarakan rokok kretek. Pasalnya, produksi rokok kretek merepresentasl kan 92 persen dari total produksi rokok nasional yang tahun lalu mencapai 248 miliar batang. Dari hasil produksi i hanya 5-8 persen yang berhasil diekspor.Menurut pakar penembakuan Kabul Santoso, industri rokok kretek adalah in dustri budaya bangsa Indonesia karena telah ditemukan, diproduksi, dikembangkan dan dihisap oleh bangsa sendiri Hal mi sa ma dengan pernyataan Mark Hanusz dalam bukunya kretek sebagai The Culture and Heritage Indonesias Clove Cigaretti menyebutkan indusin kretek yang telah berusia sekitar L20 tahun.”Kretek bisa dilihat sebagai produk budaya bangsa berupa industri rokok yangmenjadi I in khasnya adalah dibuat dari bahan baku tembakau lokal dicampur saus berupa cengkeh dan rempah-rempah lain,” kata kabul. Tembakau lukai tersebut adalah tembakau Madura (Prancak dan i angkring) merupakan dri tembakau semi oriental

 

Lalu tembakau Rajang Jawa (Virginia yang dirajang) yang banyak ditanam di Bojonegoro, [“uban, Uimongan dan Blitar. Tembakau Madura dan Rajang Jawa disub-stitusi oleh tembakau jenis Paiton I dan 2 ditanam di Probolinggo, [“embakau kasturi ditanam di wilayah eks i aresidenan Besuki; Tcmbai rgtriia k il sebagasumsi tembakau oriental) dikembangkan di daerah Ngawi, Magetan dan Pacitan.kemudian ada tembakau Temanggung ang terkenal dengan nama tembakau Srinthil. Tembakau im juga ditanam di Garut dan Majalengka. Belum lagi tembakau yang ditanam di Deli Serdang. Selain daripada itu juga bahan baku cengkeh berasal dari Jawa timur, Jawa Tengah, Sumatra Barat, Sulawesi Utara, Maluku, dan lain sebagainya. Dalam catatan Kabul, industri tembakau ada di 98 Kabupaten di 16 provinsi Indonesia.Namun] industri ini dan [ahun ke tahun belakangan ini menemukan tantangan yang tidak ringan. Vpalagi setelah munculnya regulasi Internasional tentang pembatasan tembakau dan rokok dan muncul-nya berbagai Inisiati! setara internasional mei,llm badan-badan dunia untuk menekan pertanian dan indusin tembakau.Regulasi internasional \.ing dimaksud adalah FCTC (Framework onvendon on fo bacco Control i Kerangka Kesepakatan Pe-ngendilian Tembakau atau FCTC ini disusun Badan Kesehatan Dunia (WHO) mulai 1999, dan disepakati pada Jl Mei -iki i di lenewa, Swiss. Kesepakatan ini efektif berlaki gal traktat internasional jr februari 2005. Sudah ada 172 negara yang meratifikasinya. FCTC adalah traktat dalam bentuk hukum internasional \.mu, mengikat anggotanya (Internationally legaU) binding Instrument)

Sekretaris lenderal Gabungan Pi katan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) Hasan Aoni Azis menjelaskan, traktat ini mengatur pengurangan/pcnghapusan kon-sumsi tembakau/rokok. melalui berbagai cara. Cara-cara tersebut antara lam pengenaan harga cukai dan pajak tembakau re iki k setinggi-tingginya, mengatur kandungan ruki ik melalui upaya standarisasi ingridien, u|i laboratorium dan publikasi konten. ipkan text picture warning pada kemasan, melarang iklan, promosi dan sponsorship rokok, membatasi (sampai dengan penghapusan) perdagangan dan pem tembakau rokok; serta melakukan diversion tembakau dengan tanaman lain, dan mempersempit lahannya

Indonesia memang belum meratilik.isi

Tetapi telah mengadopsinya dalamlil. peraturan, atau rencana peraturan \angakan dibikin,” kata Daeng Menurut dia.lahirnya berbagai regulasi nasional antitembakau seperti I I kesehatan. Kl batasan rokok dan tembakau, Ran Peraturan Pemerintah tentang pembatasan tembakau (RPP tembakaui tujuannya adalah menghambat atau bahkan bisa mc-matikan industri tembakau. Dia juga mencermati kin) mulai marak inisiatif pengalihan tanaman tembakau melalui peraturan daerah \ang mengurangi produksi tembakau dan suplai bagi industri.Tantangan utama \ang dihadapi industri rokok dan pertanian tembakau memang ter-ngan persoalan kesehatan, yang memang menjadi pi iakan utama peraturan antitembakau tersebut. Ketua Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Hasbullah Thabrany, pernah mengusulkan agar dua persen dari rukai rokok mulai digunakan untuk membi-,i\.n penyakit \ann ditimbulkan akibat asap i lan berkampanye anti rokok.Dia mendesak pemerintah menghentikan Intervensi industri rokok dalam kebijakan kesehatan masyarakat, mendesak pemerintah segera mengakses! FCTC, dan mendesak Pi gera menandatan-gani Rancangan Peraturan Pemerintah I RPP) tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung /.ii \diktit Berupa Produk Tembakau baui kesehatan,

 

WHO pun kian gencar menyerukan hal tersebut. Pemimpin negara diminta mewaspadai beragam intervensi industrimkok.Perusahaan tembakau melakukan rangkaian aksi legal melawan pemerintah yang berperang melawan tembakau,” kata Direktur Jenderal uno Margaret Chan dalam siaran persnya beberapa waktu lalu.Hasan Aoni memprediksi dalam beberapa tahun ke depan akan terjadi pengetatan pembatasan rokok melalui regulasi yang berdaya sanksi tinggi, dengan lokus utama kesehatan, tetapi masuk ke wilayah ekonomi dan industri, bahkan sampai ke lahan tembakau milik petani. “Ini terlihat dari pe-i,m peta Jalan {roadmap* indusin ha sil tembakau periodDia juga melihat akan ada upaya kuat baik dari pemimpin pasar rokok maupun kelom pok antitembakau untuk menstandardisasikan produk rokok dengan alasan kesehatan. “Hal ini akan memunculkan kebijakan yang lebih berpihak pada perusahaan padat modal daripada padat karya,” tuturnya.kebijakan berikutnya adalah peningkatan tarif cukai akan dilakukan secara cs-kalatif dan progresif dengan menyederhanakan golongan atau layer produksi menuju tarif tunggal

“Ke depan juga akan ada upaya untuk mempersedikit pemain rokok untuk alasan mempermudah pengaturan.nderungan nu akan berdampak pada kian terkikisnya sigaret kretek tangan iSKT), ang diikuti dengan bangkrutnya pabrik rokok ke il sk I akan menjadi rokok premium dengan tani \ang mahal, karena mendapat cukai tinggi. “Dampak lainnya adalah terjadi pengikisan rokok kretek khas Indonesia akibat standardisasi produk yang mengarah pada rokok putih melalui peraturan regulasi,* ucapnya.Pi sisi Kun, dominasi pasar sigaret kretek mesin iskM) nmis mild/light akan mengakibatkan naiknya impor tembakau dan ngi konsumsi tembakau lokal. Jenis mild memang miskin kandungan tembakau loka). Ujungnya, serapan tenaga kerja akan menurun secara signifikan. “Karena itu, untuk menyelamatkan petani tembakau I.ikal dan industri kretek nasional, pemerintah perlu segera menetapan standrad sendiri untuk kretek \akni standrad nasional Indonesia (SNI) kretek,” ujar Hasan. Ttw

Print Friendly, PDF & Email
line