Agar Ilham Tak Lagi “Ngebul”
Tapi Ilham tak jera. Dia merokok diam-diam. Uang jajan Rp 5.000 dia gunakan untuk membeli rokok. “Dia merokok setelah ngopi,” kata Nenah. Ke sekolah pun bekalnya rokok dan uang Rp 10 ribu. Umar, yang hanya buruh bangunan dan pengojek, tak sanggup. Ia berhenti memberi uang. Namun, tanpa duit jajan. Ilham menjual beras ibunya, mencuri ayam tetangga, dan jadi juru parkir demi rokok.Umar berusaha menghentikan kebiasaan anaknyadengan mendatangi puskesmas sampai ke orang “pintar”. Semua usahanya pun belum berhasil. Apalagi pergaulan Ilham mendekatkannya kepada rokok. “Dia bergaul dengan anak-anak yang sudah dewasa,” kata Umar. Ia biasa meminta rokok kepada anak-anak yang sudah gede itu.Belakangan, karena kebiasaannya, Ilham berhenti sekolah. Ia hanya bertahan lima bulan di sekolah dasar. Tak aneh jika ia masih belum bisa membaca.Kebiasaan merokok Ilham diketahui wartawan ketika ia merokok saat menjadi juru parkir di sebuah minimarket. Kini Komnas PA akan merehabilitasinya. “Kami akan rehab selama satu bulan di tempat khusus. Ini butuh kesabaran luar biasa,” kata Arist. Dinas Kesehatan Sukabumi berjanji memperbaiki lingkungan Ilham di Karawang. Umar, yang perokok, juga bertekad berhenti merokok. on rami
By. on rami