Apakah Anda Ingin Berhenti Merokok?

ANDA ingin berhenti merokok? Kalau jawabannya ya, tidak ada salahnya mengunjungi Klinik Konsultasi Berhenti Merokok yang dimiliki Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Bandung, Jln. Cibadak 214, Bandung. Di klinik yang didirikan tahun 2008 itu, akan diberi informasi seputar bahaya merokok dan asap rokok, serta tip-tip bagaimana agar berhenti merokok.Selain itu, dapat juga dilakukan pemeriksaan kadar karbon monoksida (CO) dalam darah dengan alat Micro CO. Karbon monoksida merupakan salah satu zat kimia yang terkandung dalam rokok. Hasil pengukuran dengan alat ini akan diketahui katagori perokok, apakah termasuk perokok ringan, sedang, berat, atau apa sudah teracuni asap rokok atau belum.Saat “PR” melihat klinik tersebut, Kamis (26/5) pagi, ada tiga orang yang hendak ke Klinik Konsultasi Berhenti Merokok yang berada di Ruang 14. Di antaranya, Sudarmo (53) dan Wowo (61), keduanya warga Kota Bandung. Sudarmo mengeluh sesak napas dan batuk setiap pagi selama setahun terakhir, bahkan tiga bulan ini disertai sakit kepala. Kondisi tersebut berkurang kalau sudahmeminum obat.”Saya merokok sejak kelas V SD, coba-coba ngikutin teman, tetapi merokoknya tidak tentu. Merokok menjadi kebiasaan mulai usia 16 tahun, setiap harinya asalnya habis setengah bungkus rokok, meningkat menjadi dua bungkus sehari seiring bertambah umur. Batangan rokok yang dihisap bertambah banyak kalau sedang kumpul dengan teman,” katanya.

Kondisi yang sama dirasakan Wowo. Keinginan merokok bermula saat duduk di bangku SMA. Sejak itu merokok menjadi kebiasaan. Bahkan sejak usia 25 tahun, sehari menjadi dua bungkus, padahal sebelumnya satu bungkus.”Dulu tidak pernah memikirkan dampak merokok terhadap kesehatan yang penting enak, tetapi setelah sebulan ini sering terasa panas dingin, berat badan berkurang dan sesak napas, agak takut juga. Kata dokter saya kena bronkitis, saya ingin sembuh, dokter menyuruh saya ke klinik ini,” ucapnya.KONSELOR Klinik Konsultasi Berhenti Merokok, Novi Ratnasari, S.Psi., menuturkan, sekitar 95 persen yang datang ke klinik sik lah muncul berbagai keluhan, seperti batuk me-nahun, sesak napas, terkenabronkitis, asma, TBC, atau mengalami penyakit paru ob-struksi kronik (PPOK). Sebagian besar datang atas rujukan dokter, sedangkan yang datang atas kemauan sendiri kurang dari sepuluh persen.Tahun 2010, sekitar 400 orang mengunjungi klinik ini. .huni.1I1 yang datang lebih dari satu kali hanya sepuluh orang, padahal konsultasi membutuhkan waktu lebih dari itu. Akhirnya, kita yang menelefon atau SMS mereka,” katanya. Rokok mengandung sekitar 4.000 bahan berbahaya, sepertiarsen, amoniak dan fenol, ase-ton, kadmium, hidrogen sianida (HCn), dan karbon monoksida (CO). Ada banyak manfaat dengan berhenti merokok. Misalnya enam jam pertama berhenti merokok denyut nadi dan tekanan darah kembali normal. Sementara 12 jam berhenti merokok, Karbon monoksida (CO) meninggalkan sistem peredaran darah dan pemapasan. Dan setahun berhenti merokok, risiko serangan jantung menurun sampai setengah dibandingkan dengan perokok. (Yeni Rat-nadewi/TR”)”*
By. Yeni Ratnadewi/TR

Print Friendly, PDF & Email
line