Bersama Membangun Bangsa dengan Program CSR

Di Jawa Barat, 15 perusahaan bersepakat untuk menyelaraskan program CSRmereka dengan program Pemprov Jabar. Kegiatan ini diharapkan dapat lebih mengarahkan berbagai program CSR yang sudah ada selama ini sehingga berujung pada perubahan untuk misi kemanusiaan dan lingkungan hidup yang jadi fokus dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini.Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan beberapa waktu lalu mengatakan nantinya akan ada tim perincian kerja yang menentukan program CSR. “Jadi nanti tim ini yang memastikan program CSR yang mana lebih tepat buat lokasi mana. Ini juga untuk menjamin programnya sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat,” ujar dia.Kelima belas perusahaan tersebut adalah Chevron Geotermal Indonesia, PT Indocement Tunggal Prakasa, PT Tirta Investama, PT Bakrie Meta] Industries Group, Putra Sampoerna Foundation, PT Pupuk Kujang, Coca-Cola Amatil Indonesia, PT Pertamina Persero, PT Telekomunikasi Indonesia, PT PTPN VUI, PT Bio Farma, PT Jababeka, PT Pelindo D Cirebon, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, dan PT Bank Jabar Banten.Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat, Denny Juanda mengungkapkan, pada akhir tahun 2011 akan ada 54 perusahaan yang turut serta dalam komitmen tersebut.Menurut Heryawan, masalah yang dihadapi pihaknya pada saat ini cukup beragam mulai dari kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan. Berbagai masalah itu, ungkapnya dapat dituntaskan lewat pembangunan bidang pendidikan yang dapat menghadirkan sumber daya manusia yang unggul.

Untuk dapat menciptakan pendidikan yang berkualitas itu, pemerintah mengalami keterbatasan ruang kelas akibat adanya disparitas pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah. Keterbatasan itu pula yang menyebabkan angka partisipasi di tingkat SD, SLTP, dan SLTA belum sesuai dengan target. Heryawan memerinci angka partisipasi di tingkat SD baru 96 persen, SLTP 94 persen, dan SLTA 57 persen.Untuk meningkatkan angka partisipasi tersebut. Heryawan menyebutkan, dibutuhkan setidaknya 8 ribu ruang kelas baru setiap tahunnya. Pada tahun 2011 ini, pemerintah sudah mengalokasikan pembangunan 2 ribu ruang kelas. “Sedangkan, sisanya diharapkan dapat dibangun bersama dari CSR perusahaan.”Program serupa diterapkan untuk membangun puskesmas rawat inap di setiap kecamatan di Jawa Barat. Saat ini, baru 108 dari lebih 600 kecamatan yang sudah memiliki puskesmas rawat inap. Tahun ini direncanakan 200 puskesmas dapat dibangun pemerintah dalam dua tahap. Sementara sisanya, diharapkan dapat terpenuhi melalui CSR perusahaan. “Mudah-mudahan program CSR itu dapat merubah disparitas yang selama ini ada, sehingga terjadi pemerataan,” ujarnya.

Membantu Pemerintah

Secara umum, sebagian perusahaan di Indonesia masih menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (C-SR) dalam bentuk program pengembangan masyarakat (community development) atau bahkan dalam bentuk yang masih primitif seperti filantro-pi dan charity. Namun, beberapa perusahaan sudah melaksanakan bentuk CSR yang lebih baik, seperti pelibatan karyawannya dalam program C-SR, melakukan investasi sosial bersama pemangku kepentingan, serta me-leverage CSR ke seluruh rantai pasok perusahaan.Di sisi lain, bagi negara, jika CSR dijalankan secara baik oleh perusahaan, maka hal itu akan membantu pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk pencapaian Millennium Development Goals (MDGs). Program CSR diharapkan da- . pat menurunkan angka kemiskinan lewat program ekonominya, meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat melalui program pendidikan, meningkatkan derajat kesehatan melalui program kesehatan, memperbaiki kondisi infrastruktur perdesaan melalui pembangunan proyek infrastruktur, menurunkan penggunaan bahan bakar fosil dan menurunkan emisi karbon melalui program penggunaan energi altematif dan efisiensi energi, maupun pelestarian lingkungan dan budaya. Kesemuanya itu akan berkontribusi positif terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Hal ini membuktikan bahwa sudah saatnya bagi setiap perusahaan maupun instansi untuk memperhatikan CSR karena banyak manfaat positif yang dapat diperoleh dalam pengaplikasiannya. Diharapkan bagi seluruh stakeholders dapat bersama-sama bekerja sama mengembangkan CSR, sehingga keberlanjutan dari sisi manusia, ekonomi, sosial dan lingkungan, dapat terwujud.Beberapa program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan perusahaan-perusahaan di Indonesia, antara lain seperti program pengembangan ekonomi lokal, program pendidikan, program kesehatan, program sosial budaya, program lingkungan, dan program infrastruktur.Bahkan, karena CSR juga berdampak positif bagi negara maka untuk mendorong pelaksanaan praktik CSR, ada beberapa ajang penghargaan seperti yang dilakukan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan beberapa kementerian melalui Indonesian C-SR Award (ICA).

Keuntungan Jangka Panjang

Bagi Presiden Direktur PT Bakrieland Development Tbk Hiramsyah S Thaib, CSR bukan sekadar program bagi uang, namun bisa juga mengembangkan properti ramah lingkungan. Upaya yang dilakukan antara lain mempertahankan kawasan hijau 30-80%. Selain itu, pengelolaan lingkungan juga dilakukan sendiri oleh pengembang.”Kami justru mengembangkan CSR terintegrasi, dengan melibatkan lingkungan, penghuni, masyarakat sekitar, termasuk aspek sosial ekonominya. Kami yakin, tidak selamanya properti berwawasan lingkungan butuh biaya mahal. Justru dalam jangka panjang akan menguntungkan bagi penghuni dan masyarakat sekitar,” katanya.Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk justru menyelenggarakan Expo Wirausaha Mandiri sebagai program CSR yang digulirkan bank pelat merah itu sejak 2007. Program ini sukses mencetak usa-hawan-usahawan muda kreatif dan inovatif yang memberi kontribusi konkret terhadap penciptaan lapangan kerja. Animo dari mahasiswa dan alumni perguruan tinggi untuk mengikuti Expo Wirasaha Mandiri dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dengan kata lain, peningkatan itu akan mendorong jumlah penciptaan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.”Dimulai sejak 2007, animo terus meningkat. Pada 2007 peserta hanya 488 peserta melonjak menjadi 3.294 peserta pada 2009 dan 33 provinsi,” ujar Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini.

Lebih lanjut, dia mengatakan pada tahun 2011 ini program wirausaha mandiri akan terus dikembangkan. Adapun, program ini merupakan tema utama CSR dalam bidang pendidikan dan selaras dengan tujuan Bank Mandiri melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).”Kami optimistis wirausaha mandiri yang kini memasuki tahun ke-5 ini akan semakin menginspirasi generasi muda. Apabila kita dapat menciptakan setidaknya 2% entrepreneur dari total penduduk Indonesia, maka negara yang makmur akan terwujud,” tambah Zulkifli.Bahkan, Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini juga menerima penghargaan sebagai Tokoh Masyarakat Terbaik Penggerak Kewirausahaan dari Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan.Sedangkan, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (Latinusa) mengawali tahun 2011 dengan meluncurkan program CSR “5000 Celengan” yang diadakan bekerja sama dengan Coin A Chance yang mendukung penyediaan pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang kurang mampu.Latinusa, yang merupakan salah satu anak perusahaan Nippon Steel Corporation,memprioritaskan kegiatan CSR-nya di bidang pendidikan. Sejak tahun 2006 Latinusa telah secara rutinmemberikan bantuan kepada sekolah-sekolah dan madrasah yang berada di lingkungan pabrik Latinusa di Cilegon. Bahkan, sebagai komitmennya, Latinusa menganggarkan dana untuk CSR sebesar Rp 1 miliar- Rp 1,5 miliar tahun ini.

“Pendidikan adalah fondasi yang penting bagi kemajuan suatu bangsa, dan selayaknya pendidikan menjadi hak bagi setiap anak Indonesia. Itulah sebabnya kami bekerja sama dengan Coin A Chance, gerakan mereka memperlihatkan bahwa setiap orang dapat berpartisipasi dalam memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia yang kurang mampu untuk dapat terus mengenyam bangku sekolah. Selain memberikan bantuan berupa 5000 celengan, kantor kami di Jakarta juga akan bergabung menjadi salah satu tempat pengumpulan koin bagi Coin A Chance,” ujar Direktur Utama Latinusa Ardhiman.Baru-baru ini, PT Shell Indonesia juga kembali menggelar ajang penghargaan Shell LiveWIRE “Business Start-Up Awards” (BSA) 2011. Shell LiveWIRE merupakan bagian dari program CSR Shell Indonesia yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003.”Melalui program Shell LiveWIRE, kami ingin memberikan kontribusi positif dan turut andil membangun ketahanan ekonomi dengan memotivasi anak-anak muda untuk berwirausaha dan menjadikannya sebagai altematif karier,” ungkap President Director dan Country Chairman PT Shell Indonesia Darwin Silalahi.

153/0-2

Print Friendly, PDF & Email
line