Ibu Perokok Perberat Asma Anak
Sementara itu, studi kali ini juga memperlihatkan resiko asma jauh lebih tinggi khususnya di kalangan menengah bawah. Respondennya2.481 anak keturunan Afro Amerika dan hispanik berusia delapan hingga 17 tahun. Mereka semua mengidap asma dan sebagian besar berasal dari kalangan Afro Amerika dan Hispanik dengan pendapatan rendah.Seperti dikutip Reuters, berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, 16 persen anak yang berasal dari kalangan bawah tersebut a mengalami asma, padahal presentase anak yang terkena asma di Amerika Serikat hanya sembilan persen. Studi ini menemukan sebanyak 19 persen perempuan keturunan Afro Amerika dan 5,5 persen keturunan hispanik merokok di kala hamil. Secara keseluruhan anak-anak mereka berisiko mengalami kesulitan untuk mengatasi gejala asma di kemudian hari, meskipun mereka tak terkena dampak asap rokok. Data-data di atas menjelaskan ibu yang merokok di kala hamil akan membuat gejala asma anaknya meningkat di kemudian hari. Asap rokok bahkan telah berpengaruh sejak buah hatinya masih berupa janin. “Perkembangan paru-paru di tahap awal terdampak dan terbawa pada gen manusia untuk seumur hidupnya,” urai Oh.Oh menegaskan tidak ada lagi alasan bagi perempuan khususnya ibu hamil untuk enggan berhenti merokok. Ada berbagai cara untuk menghentikan ketergantungan pada rokok, salah satunya berkunjung ke dokter untuk mendapatkan konseling. Mereka bisa mendapatkan terapi pengganti nikotin atau obat-obatanlainnya. Btd reinydwinands