Mahasiswa Kedokteran di Yogyakarta Banyak yang Merokok
Meski belum tentu mewakili para calon dokter di kampus lain, setidaknya temuan ini sedikit banyak akan mengurangi kepercayaan pasien pada profesi dokter. Sementara banyak pasien butuh pertolongan dokter untuk berhenti merokok, calon-calon dokter ini malah memberi contoh buruk.”Menurut penelitian, profesional kesehatan yang berstatus sebagai perokok cenderung jarang menasehati pasiennya untuk berhenti merokok,” kata Prof Michael Eriksen dari World Lung Foundation dalam peluncuran buku The Tobacco Atlas 4th Edition di Suntec Convention Center, Rabu (21/3/2012).Bukan cuma mahasiswa kedokteran, dokter sungguhan dan juga tenaga medis yang lain seperti perawat sepertinya tidak pernah 100 persen bebas rokok. Tidak hanya di Indonesia, di negara lain sebenarnya juga banyak ditemukan tenaga medis yang merokok.Di China misalnya, sebuah perusahaan farmasi sampai harus mendanai para dokter untuk mengikuti program berhenti merokok. Hasilnya memang cukup memuaskan, dalam 3 tahun kemudian para dokter di 60 rumah sakit bisa menurunkan kebiasaan merokoknya hingga 35 persen.
By. AN Uyung Pramudiarja