Penghentian Iklan Tidak Bisa Serta-merta

PENGHENTIAN iklan rokok di televisi tidak bisa serta-merta dilakukan karena banyak industri lain yang bergantung sepenuhnya pada industri rokok.Saat ini Panitia Kerja Rancangan Undang-Undang (Panja RUU) Penyiaran masih mencari jalan tengah sebagai solusi.”Satu sisi atas nama kesehatan, bisa saja tidak ada lagi promosi kaca dan ruang publik. Namun di sisi lain, industri-industri lain bergantung sepenuhnya kepada perusahaan rokok. Tidak mudih mencari solusi yang baik,” ujar anggota Komisi I dari Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahya dalam rapat dengar pendapat umum dengan pemangku kepentingan penyiaran di kompleks parle-men Senayan, Jakarta, Kamis (22/3).

Industri musik menjadi salah satu industri yang memiliki ketergantungan paling besar. Menurut Tantowi, industri musik di Indonesia sudah lama mati kalau ddak dibantu industri rokok.”Lebih dari lima tahun belakangan industri musik tidak bisa lagi mengharapkan omzet dari,penjualan kaset dan CD. Era itu sudah selesai. Oktober tahun lalu terjadi black October. terjadi pencurian pulsa, yang membuat bisnis ringback tone freeze” ujarnya.Pendapatan satu-satunya yang menghidupkan industri musik didapat dari pertunjukan keliling Indonesia. “Siapa yang mengon-ir.ik itu Ironisnya Ialah pei haan rokok karena iatu Ml Industri yang masih punya uang besar untut | u Ialah per-usahaan rokok,” tambahn;Usulan penghenti.rn iki.in nikuk datang dari Komnas Pengen-M Tembakau dan Wanita Indonesia tanpa tembakau. Iklan rokok harus dihilangkan karena memengaruhi anak-anak men |adl perokok. “Kenyataandi lapangan, .tkili.it iki.in rokok, anak-anak Sl smi1 mi.ik hafal Pani aslla dan le bih hafal |argon Iklan di i v [kian rokok banyak merugikan anak muda, tidak ada manfaat sekali,” ujar Zebi Febrina dari Wanita Indonesia tanpa femba kau. (Wta/P-4)
By. Wta/P-4

Print Friendly, PDF & Email
line