Perketat Regulasi Rokok, Selamatkan Remaja!
“Problem utama di kita sebenarnya regulasi. Regulasi kita sangat ketinggalan dengan banyak negara. Bahkan, dengan Malaysia, kita juga ketinggalan. Kalau di sana (Malaysia), anak usia di bawah 18 tahun tidak boleh beli rokok,” tegasnya.Secara stastistik, kata Sudaryatmo, di negara maju seperti Australia, pertumbuhan perokok remaja cenderung turun, tetapi kalau di Indonesia angkanya terus naik. Tak heran jika industri rokok telah menjadikan Indonesia sebagai tulang punggung pertumbuhan rokok dan sumber pemasaran.”Kalau negara itu regulasinya ketat, masyarakat akan terproteksi. Tapi, kalau regulasinya longgar seperti Indonesia, dia menjadi surga bagi industri rokok,” cetusnya.Ia melihat, kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini menunjukkan bahwa masih ada upaya tarik menarik antara kubu kesehatan dan ekonomi.”Sebenarnya ini tinggal pilihan pemerintah. Kalau pemerintah lebih mengutamakan aspek kesehatan ketimbang ekonomi maka permasalahannya akan selesai,” tandasnya.
By. Bramirus Mikail