Perokok Berat: Usia Delapan Tahun, Habis Empat Bungkus Sehari

JAKARTA – Ilham, 8, warga Jalan Salabintana RT 02/06 Kampung Karawang Girang, Desa Karawang, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, memiliki kebiasaan tidak wajar. Di usianya yang masih sangat belia, Ilham sudah menjadi perokok berat dan sangat mengancam kesehatannya.Anak pertamadafi pasangan Umar,40,danNenah,35,initelah menjadi perokok sejak berusia empat tahun. Dalam sehari Ilham bisa menghabiskan empat bungkus rokok atau 64 batang. Kebiasaan tidak wajar ini bermula ketika dia sekolah di pendidikan anak usia dini (PAUD). Saat itu Ilham memesan sebatang rokok dan se-cangkir kopi ke warung tanpa sepengetahuan orang tuanya. “Saat itu dia sedang tidak di- an tar. Sempat dilarang oleh penjual, namun dia memaksa,” kata Umar di Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) kemarin.Kebiasaannya ini akhirnyadiketahui oleh kedua orang tuanya yang langsung menasihatinya, namun tidak digubris. “Dia masih tetap memaksa untuk merokok, bahkan berani meminta kepada saya, namun tidak pernah saya kasih uang untuk membeli itu. Jika tidak dikasih, dia bisa ngamuk dan merusak apa saja yang dilihatnya,” tandasnya.

Pengaruh rokok yang besar dalam diri Ilham juga membuatnya tidak melanjutkan sekolahnya. “Dia berhenti sekolah sejak kelas 1 SD ketika baru masuk dua bulan. Dia mau sekolah kalau dibekali uang jajan RplO.000 dan sebungkus rokok,” tandasnya.Umar yang berprofesi sebagai tukang ojek ini juga mengaku heran dengan sikap anaknya tersebut. Sekarang untuk meneruskan kebiasaannya tersebut, Ilham bekerja sebagai juru parkir di sebuah supermarket. “Dia bergaulnya sama anak-anak gede. Mana mau dia”Dia berhenti sekolah sejak kelas 1 SD ketika baru masuk dua bulan. Dia mau sekolah kalau dibekali uang jajan RpiO.OOOdan sebungkus rokok.”

UMAR, Orang Tua Ilhamsama anak sebayanya. Kata dia enggak nyambung kalau berte-man dengan anak-anak kecil,” kata Umar.Kedatangan Umar ke Komnas PA untuk merehabilitasi kebiasaan buruk yang dialami Ilham. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi Ad,rialti Syamsul mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Ilham masihdalamkondisisehat.”Jan-tung dan paru-parunya sehat, namun untuk kulitnya sudahmulai ada kelainan seperti kering dan kasar,” tandasnya.Pertumbuhan fisik Ilham sebenarnya tidak normal karena berat badannya tidak ideal untuk anak seusianya. Hal itu karena nafsu makannya menurun karena merokok. Adrialti juga mengaku sudah berupaya semaksimal untuk mengobati Ilham. “Kalau dari orang tuanya sudah pernah dibawa ke puskesmas sama orang pintar. Sementara dari kami sudah membawanya ke Rumah Sakit Sekar Wangi. Karena keterbatasan alat, kami membawanya ke Jakarta oleh Komnas PA,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak (PA) Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihaknya akan segera memberikan rehabilitasi kepada Ilham selama satu bulan. “Kami akan rehab secara psikologis maupun secara medis,” ujarnya.Arist juga mengaku akanmemberikan penyuluhan kepada orang tua Ilham tentang pola asuh anak yang semestinya serta lingkungan di mana Ilham tinggal. “Harus ditunjang oleh semua pihak jika memang ingin kebiasaan ini tidak berlanjut. Terutama lingkungan tempat dia tinggal harus bisa bersikap tegas kepada Ilham,” paparnya.Sikap Ilham yangseringme-ngamuk ketika meminta rokok dianggap Arist sebagai pengaruh adiktif yang sudah merasuk ke dalam diri Ilham. “Setiap lima menit dia minta ro-kok,-dan itu akibat kecanduan yang sudah merasuk dalam dirinya,” kata AnJika memang dalam waktu satu bulan tersebut Ilham masih melakukan kebiasaannya.Kom-nas PA akan menambah waktu rehab. “Kami akan melihat dan mengevaluasi. Jika memang dirasa kurang,akan ada tahapan selanjutnya,”tandasnya.
By. dian ramdhani

Print Friendly, PDF & Email
line