Rokok Ilegal Gembosi Penerimaan Cukai Negara

DIREKTORAT Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menyatakan perang terhadap rokok-rokok ilegal yang masih banyak beredar di berbagai daerah di Tanah Air. Hal itu dilakukan untuk memompa penerimaan negara dari sektor cukai.Demikian diungkapkan Kepala Subdirektorat Penindakan Kantor Pusat DJBC Untung Purwoko dalam menanggapi upaya memaksimalkan penerimaan cukai, di Jakarta, kemarin.Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan penerimaan cukai ditingkatkan menjadi Rp83,2 triliun dari pagu APBN sebesar Rp7S,4 triliun. Dengan begitu, setoran cukai DJBC da-larn APBN-P 2012 dinaikkan sebesar Rp7,8 triliun.Menurut Untung, upaya DJBC untuk menggenjot penerimaan dari sektor cukai ialah dengan memberantas peredaran rokok ilegal. Sejauh ini penegakan hukum terhadap rokok ilegal sudah dilakukan DJBC.

Seperti penindakan ter-hadap pabrik rokok merek Batam Sport di Dusun Puntir, Pasuruan, Jawa Timur, pada 29 Februari 2012. Rokok ilegal tersebut diproduksi CV Nusantara Jaya Makmur milik Hendra Gunawan.SEMUA POTENSIharusdikembangkan,kalau ada potensikebocoran haruskita tutup.Untung mengatakan dari tempat itu, petugas DJBC menyita 288 karton rokok ilegal. Sebanyak 100 karton di antaranya berisi rokok polos atau tanpa cukai dan 180 karton lainnya dilekati pita cukai yang tidak semestinya.”Ada perlawanan yang dilakukan oleh pemilik rokok. Kepada anak buah saya. Hendra Gunawan mengaku-ngaku masih kerabat menteri keuangan. Namun, menurut kami itu hanya alibi. DJBC tetap memberikan tindakan tegas dan terbukti apa yang dikatakannya tidak benar.”

Saat menanggapi hal itu. Hendra Gunawan membantah memiliki pabrik rokok tersebut. “Pabrik itu sudah saya jual satu tahun yang lalu ke saudara saya,” kilahnya.Selain di Pasuruan, petugas DJBC juga menyita berbagai merek rokok ilegal di Pekanbaru, seperti JCool Filter, JCool Mild, Loggo Filter, Loggo Mild, Filter 16, dan Genus. Saat ini, petugas DJBC tengah mengejar pemilik rokok ilegal tersebut.Secara terpisah, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono mema DJBC akan berupaya maksimal untuk mencapai target penerimaan negara seperti yang ditetapkan APBN.”Maximum effort. Semua potensi harus dikembangkan, kalau ada potensi kebocoran harus kita tutup.” (7Ant/E-3)
By. Ant/E-3

Print Friendly, PDF & Email
line