Warga Inginkan Jakarta Bebas Rokok

SEBANYAK 1.100 pemuda -terdiri dari pelajar, mahasiswa, serta anggota TNI, Polri, kalangan selebritas, dan beberapa tokoh masyarakat melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia (BHI) menuju Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.Aksi damai ini dilakukan guna memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (Hl iS) dengan tuntutan Jakarta bebas rokok. Gubernur DKI Fauzi Bowo saat menerima peserta long mardi itu mengatakan perlu kerja sama menjadikan Jakarta sebagai kota bebas rokok.”Saya bangga dengan semua pihak yang mendukung gerak langkah Pemprov DKI Jakarta dalam memerangi bahaya asap rokok di Ibu Kota. Mari kita jadikan Jakarta kota bebasrokok, kita bahu-membahu mewujudkannya,” kata Foke- panggilan akrab Fauzi Bowo.Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan DKI Sylviana Murni mengatakan Gu-bemur DKI mendapat medali penghargaan dari World Health Organization (WHO) karena menjadi gubernur yang pertama kali mengeluarkan peraturan kawasan dilarang merokok, yaitu Pergub No 88/2010.

“Ini prestasi yang luar biasa. Mari kita dukung juga program Pemprov DKI menjadikan DKI bebas rokok pada tahun 2015,” kata Sylviana.Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakau Farid Moeloek memaparkan bahwa berdasarkan data WHO, jumlah perokok di Indonesia meru-pakan terbesar ke-3 di dunia. Bahkan, saat ini pertumbuhan konsumsi rokok di kalangan generasi muda Indonesia merupakan yang tercepat di dunia, sedangkan di negara maju lainnya semakin menurun. Tidak hanya itu, kematian a-kibat kebiasaan merokok di Indonesia mencapai 400 ribu orang per tahun.Meskipun data empiris sudah memaparkan dampak buruk rokok bagi kesehatan, iklan dan promosi rokok dibebaskan. Kondisi tersebut menjadikan anak-anak sebagai target perokok baru. Itu terbukti dengan naiknya perokok pemula. Bahkan, masalah adiksi rokok di kalangan pelajar di Indonesia pun sudah di tingkat yang mengkhawatirkan. (Ssr/J-2)
By. Ssr/J-2

Print Friendly, PDF & Email
line